Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Objek Kajian Sosiologi sebagai Suatu Ilmu

Sebagai suatu ilmu, sosiologi tidak lagi mendasarkan pembicaraannya pada dugaan-dugaan, firasat, dan coba-coba. Memang ketiga hal tersebut sering ada benarnya dan bermanfaat, sehingga dianggap sejalan dengan akal sehat (pikiran umum manusia).

Namun, penelitian ilmiah membuktikan bahwa tidak semua hal yang sejalan dengan pikiran umum manusia adalah benar. Misalnya, anggapan dan keyakinan kuat dalam masyarakat Indonesia (Jawa, khususnya) bahwa ‘banyak anak banyak rezeki’. Hasil pemikiran ilmiah terbukti sebaliknya, sebab keluarga yang memiliki banyak anak beban hidupnya semakin besar dan sulit untuk mencukupi kebutuhannya.

Objek Kajian Sosiologi Menurut Para Ahli

Emile Durkheim
Objek studi sosiologi adalah fakta atau realitas sosial. Fakta sosial menurut Durkheim, harus dipelajari melalui kegiatan penelitian. Salah satu realitas sosial adalah kelompok-kelompok dalam masyarakat. Sosiologi mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya. Kelompok yang dibangun manusia dalam kehidupannya di masyarakat dapat berupa keluarga, suku bangsa, komunitas dan pemerintahan, organisasi sosial, organisasi keagamaan, organisasi politik,  organisasi  bisnis,  dan  lain-lain. Sebagai suatu ilmu, sosiologi merupakan suatu kerangka pengetahuan yang disusun dan diuji melalui penelitian ilmiah. Kesimpulan yang diambil mengenai fenomena sosial tidak boleh didasarkan pada mitos, dongeng, dan angan-angan. Tindakan dalam interaksi antarkelompok, asal-usul pertumbuhan kelompok, dan pengaruh kegiatan kelompok terhadap anggotanya juga tidak lepas dari kajian sosiologi.

Max Weber

Pokok pembicaraan sosiologi adalah tindakan sosial. Tidak semua tindakan manusia tergolong tindakan sosial. Tindakan yang berorientasi kepada orang lainlah yang termasuk tindakan sosial. Ini berarti, bahwa sosiologi mempelajari interaksi manusia yang satu dengan manusia yang lain (interaksi sosial). Interaksi sosial dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial, sehingga sosiologi juga merupakan kajian mengenai proses perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Weber berpendirian bahwa hanya individu-individulah yang nyata secara obyektif, dan masyarakat hanyalah satu nama yang menunjuk pada sekumpulan individu-individu. Weber juga menambahkan, bahwa seorang individu dan tindakannya sebagai satuan dasar.

Karl Marx (1818-1883)

Sejarah manusia adalah sejarah perjuangan kelas. Marx berpendapat bahwa akibat kapitalisme, masyarakat Eropa terbagi ke dalam dua kelas, yaitu kelas kaum borjuis yang menguasai semua aset produksi, dan kelas kaum proletar yang miskin dan tertindas. Oleh karena itu, Marx menyarankan agar kaum proletar berjuang untuk mendobrak ketidakadilan melalui sebuah perjuangan untuk menciptakan masyarakat tanpa kelas.

Joseph S. Roucek  dan  Roland  R.  Warren

Sosiologi mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok-kelompok.

William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff

Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan organisasi sosial.

Alex Inkeles (1965)

Memadukan berbagai konsep tersebut, sehingga sosiologi dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan sosial, institusi sosial, dan masyarakat. Semakin lama objek yang dikaji sosiologi semakin meluas,

Pitirim A. Sorokin

Menyatakan bahwa sosiologi mempelajari tiga aspek sebagai berikut.
  • Sosiologi mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial, misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan sebagainya.
  • Sosiologi mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala nonsosial, misalnya gejala geografis, gejala biologis, dan sebagainya.
  • Sosiologi juga mempelajari ciri-ciri umum dari semua jenis gejala sosial.

Sosiolog Indonesia, Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi

Menjelaskan lebih rinci pemahaman mengenai sosiologi. Menurut mereka, sebagai ilmu kemasyarakatan, sosiologi mempelajari struktur dan proses sosial, termasuk perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur pokok dalam masyarakat. Unsur-unsur pokok dalam masyarakat itu meliputi kaidah-kaidah (norma-norma kemasyarakatan), lembaga- lembaga, kelompok-kelompok, serta lapisan-lapisan dalam masyarakat. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh timbal balik antara kehidupan ekonomi dengan kehidupan politik, antara hukum dengan kehidupan beragama, antara aspek kehidupan beragama dengan masalah ekonomi, dan sebagainya.

Hassan Shadily

Dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Masyarakat Indonesia. Di dalam bukunya, Shadily menjelaskan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antarmanusia yang menguasai kehidupan; dengan mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh; serta berubahnya perserikatan-perserikatan, kepercayaan dan keyakinan. Untuk menganalisis cara hidup dan bergaul manusia perlu dipelajari sifat-sifat biologi manusia, seperti perasaan lapar, sakit, takut, dan kebutuhan seks yang lebih banyak diatur oleh peradaban masyarakat.

Ruang lingkup objek yang dipelajari dalam sosiologi cukup luas dan beragam. Banyak aspek yang membedakan kondisi sosial secara umum dalam sebuah masyarakat. Aspek-aspek inilah yang dikaji oleh sosiologi. Klasifikasi aspek-aspek itu mencakup lima bidang utama, yaitu pengkajian populasi, pengkajian tingkah laku sosial, pengkajian institusi sosial, pengkajian pengaruh budaya, dan pengkajian perubahan sosial.