Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian dan Faktor Beragamnya Perbedaan Kelompok Etnik

Istilah etnik berasal dari bahasa Yunani ethnikos yang berarti memiliki satu kebangsaan atau kelompok asing. Kelompok etnik adalah suatu kelompok orang yang  memiliki  ciri-ciri  tertentu  yang  membedakannya  dengan  kelompok-kelompok lain di masyarakat.

Kesatuan kelompok tersebut diikat oleh asal keturunan atau nenek moyang, budaya, bahasa, kebangsaan, agama, atau perpaduan dari beberapa hal tersebut.

Kelompok etnik membuat masyarakat semakin kaya dan semakin beragam oleh adanya berbagai corak budaya, karena mereka menyumbangkan berbagai pengaruh budaya yang mereka bawa dari nenek moyangnya.

Dalam masyarakat, terdapat kelompok etnik minoritas dan mayoritas. Perbedaan ini bukan hanya didasarkan pada jumlah anggota dalam satu lingkup geografis tertentu, akan tetapi juga pengaruh dan kekuasaan yang dimiliki.

Contohnya:

Kelompok etnik Cina dianggap minoritas karena jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan etnik lainnya. Sebaliknya, pada saat penjajahan Belanda, mereka dianggap kelompok mayoritas karena mempunyai kekuasaan walaupun mereka berjumlah lebih sedikit dibanding dengan pribumi.

Faktor-faktor yang membuat semakin beragamnya kelompok etnik adalah

1. Migrasi
2. Perang
3. Perbudakan
4. Perubahan batas wilayah politik
5. Bentuk-bentuk perpindahan lainnya.

Kelompok-kelompok etnik memiliki kebudayaan tersendiri. Kebudayaan itu mungkin berasal dari warisan nenek moyang mereka atau hasil asimilasi antara kebudayaan nenek moyangnya dengan kebudayaan lain.

Apabila suatu kelompok sosial dianggap telah memiliki kebudayaan tersendiri, maka kelompok tersebut telah menjadi satu kesatuan etnik (budaya) tersendiri.

Oleh karena itu, kelompok etnik dapat berupa satu kelompok ras tertentu dan dapat pula campuran beberapa ras yang telah menyatu membentuk satu kebudayaan sendiri.

Keberadaan kebudayaan itu harus bisa diakui oleh anggota kelompok itu sendiri maupun oleh kelompok lain.

Kebudayaan atau subkebudayaan setiap kelompok etnik bersifat tidak tetap, karena hakikat kebudayaan memang selalu berubah. Perubahan itu terutama diakibatkan oleh asimilasi dan amalgamasi.

1. Asimilasi merupakan pembauran dua kebudayaan yang berbeda sehingga melahirkan kebudayaan baru, sedangkan amalgamasi adalah pembauran dua ras manusia yang berbeda sehingga menghasilkan satu rumpun.

2. Amalgamasi terjadi lewat perkawinan antarras sehingga melahirkan keturunan yang memiliki ciri fisik-biologis perpaduan dua ras yang berbaur. Namun, ciri fisik asal-usul mereka tidak hilang sepenuhnya.

Baik asimilasi maupun amalgamasi sama-sama mempunyai kemungkinan melahirkan subkultur baru atau menyebabkan subkultur yang sebelumnya ada di masyarakat menjadi punah.

Di negara-negara lain, asimilasi dan amalgamasi antara ras kulit putih, kulit kuning, maupun kulit hitam selalu terjadi sehingga melahirkan kelompok etnik baru.

Begitu pula di Indonesia yang dari dulu memang kaya akan kelompok etnik. Berbagai suku di Indonesia, seperti Jawa, Batak, Ambon, Makassar, Madura, Cina, Minang, Papua, dan lain-lain merupakan kelompok-kelompok etnik yang senantiasa berbaur secara fisik maupun biologis.