Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hakekat Ilmu Pengetahuan

Hakekat Ilmu Pengetahuan

Ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan yang terorganisir, bersifat dinamis dan berkembang
terus. Sains (science) berasal dari bahasa latin yaitu scientia yang berarti to know dan secara
harfiah berarti ilmu pengetahuan (sains = ilmu).

Pengetahuan dapat diperoleh dengan
mengumpulkan pengalaman yang didapatkan dengan cara berfikir dan merasa. Asal Ilmu
bersumber dari pandangan yang bersifat: magis, gaib atau sihir. Kemudian ada perkembangan
pemahaman berdasarkan ajaran agama dan ilmu murni (science) dan ilmu terapan (oleh
professional).

Berdasarkan masanya, periode perkembangan ilmu dibagi menjadi tiga yaitu periode
awal, periode yunani kuno, dan periode modern.
a) Periode Awal (4000-6000 SM)
b) Penemuan yang didokumentasikan pada kertas papyrus (Mesir & Mesopotamia)
c) Periode Yunani Purba (600 SM-1600)
Muncul berbagai perkembangan teoritis, dimana terdapat para ahli filsafat seperti Socrates Pluto (Academi), dan Aristoteles (perkembangan ilmu taxonomi dan morfologi).
d) Perode Modern (1600 – Sekarang)
Periode modern dicirikan dengan adanya pemahaman fenomena alam melalui  observasi dan eksperimen seperti yang dilakukan oleh Darwin dan Pasteur.

Landasan pemahaman tentang ilmu pengetahuan sangat berkaitan erat dengan filosofi. Dimana filosofi itu sendiri diartikan sebagai suatu pengulasan ilmu secara mendasar dan
menyeluruh. Hal ini dapat dikategorikan menjadi tiga aspek yaitu :
1. Ontologi: materi (objek) suatu ilmu dan keberadaannya di kehidupan manusia
2. Epistemologi: cara mendalami dan bergerak dalam ilmu pengetahuan
3. Aksiologi: guna mendalami dan pedoman untuk bergerak dalam dunia ilmu