.link-list { font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; border: 1px solid #ccc; border-radius: 5px; background-color: #fff; padding: 10px; margin: 20px; } .link-list ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } .link-list li { margin-bottom: 10px; } .link-list a { text-decoration: none; color: #148199; transition: all 0.3s ease; } .link-list a:hover { color: #c0392b; }
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Pendapatan Nasional

PENDAPATAN NASIONAL

Pendapatan adalah uang atau penghasilan yang diterima seseorang atau badan usaha dalam bentuk upah, sewa, bunga, laba, tunjangan, deviden, hadiah, dan lain-lain.

Menurut analisis ilmu ekonomi:

1) Ekonomi mikro
Pendapatan adalah aliran penghasilan dari penyedian faktor-faktor produksi.

2) Ekonomi makro
Pendapatan adalah penghasilan nasional suatu negara.

Penghitungan Pendapatan Nasional, Pendapatan nasional dihitung melalui:

1) Pendekatan produksi
2) Pendekatan pengeluaran
3) Pendekatan pendapatan

#1 Pendekatan Produksi

Pendekatan produksi adalah metode penghitungan menggunakan nilai tambah produk atau nilai produk jadi.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penghitungan ganda karena adanya produksi bertingkat, karena:
1) Suatu produk hasil produksi digunakan sebagai bahan baku produksi produk lain.
2) Nilai produk dapat terhitung dua kali sehingga nilainya sangat besar.

Pendapatan produksi terbagi menjadi sembilan sektor utama:
1) Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan.
2) Sektor pertambangan.
3) Sektor industri.
4) Sektor listrik, gas dan air bersih.
5) Sektor bangunan.
6) Sektor perdagangan, hotel dan restoran.
7) Sektor pengangkutan dan komunikasi.
8) Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.
9) Sektor jasa lain.

#2 Pendekatan Pengeluaran

Pendekatan pengeluaran adalah metode penghitungan menggunakan jumlah seluruh pengeluaran pelaku kegiatan ekonomi di suatu negara.

Pengeluaran yang dihitung terdiri dari:

1) Konsumsi rumah tangga.
2) Investasi perusahaan.
3) Pengeluaran pemerintah.
4) Ekspor dan impor dengan masyarakat luar negeri.
Rumus pendapatan nasional untuk pendekatan pengeluaran:

#3 Pendekatan Pendapatan

Pendekatan pendapatan adalah metode penghitungan menggunakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima rumah tangga konsumsi suatu negara.

Pendapatan yang dihitung terdiri dari:

1) Pendapatan faktor produksi (upah, sewa, bunga dan laba).
2) Pendapatan non-faktor produksi.
Rumus pendapatan nasional untuk pendekatan pendapatan:

Y = S Pn.Qn
Y = pendapatan nasional
Pn = harga jual produk jadi
Qn = jumlah produksi produk jadi

Y = S C + I + G + (X – M)
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi rumah tangga (consumption)
I = investasi perusahaan (investment)
G = pengeluaran pemerintah (government expenditure)
X = jumlah ekspor
M = jumlah impor

Y = S w + r + i + p
Y = pendapatan nasional
w = upah (wage)
r = sewa (rent)
i = bunga (interest)
p = laba (profit)

Komponen Pendapatan Nasional

Komponen pendapatan nasional:

1) Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB)
Adalah nilai seluruh produk yang diproduksi masyarakat nasional dan asing dalam suatu negara pada periode tertentu.

2) Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto (PNB)
Adalah nilai seluruh produk yang diproduksi seluruh masyarakat nasional di dalam dan luar negeri pada periode tertentu.

3) Net National Product (NNP) atau Produk Nasional Netto (PNN)
Adalah nilai GNP yang berubah karena penyusutan harga barang-barang modal.

4) National Income (NI) atau Pendapatan Nasional (PN)
Adalah nilai NNP yang dikurangi pajak tidak langsung.

5) Personal Income (PI) atau Pendapatan Perseorangan (PP)
Adalah nilai NI yang dikurangi jaminan sosial, pajak perusahaan, laba yang ditahan, dan ditambah pembayaran pindahan (transfer payment).
Pembayaran pindahan adalah tunjangan yang diberikan negara kepada individu untuk mensejahterakaan masyarakat, dan menambah pendapatan seseorang.

6) Disposable Income (DI) atau Pendapatan Bebas (PB)
Adalah nilai NI yang dikurangi pajak langsung. DI adalah pendapatan yang benar-benar diterima masyarakat dan siap untuk digunakan.


Hal-hal yang tidak masuk ke dalam penghitungan komponen pendapatan nasional:

1) Aktivitas ilegal, misalnya perjudian, narkoba, dan lain-lain.
2) Aktivitas tidak terlapor, misalnya penjual pedagang bubur ayam keliling.
3) Aktivitas non-pasar, misalnya pekerjaan yang dilakukan ibu rumah tangga.
4) Kerusakan, misalnya kerusakan lingkungan, alam atau pembangkit listrik.


Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional, Manfaat dari penghitungan pendapatan nasional antara lain:

1) Mengukur tingkat kesejahteraan negara.
2) Membandingkan tingkat kemakmuran antara suatu negara dengan negara lain.
3) Membandingkan kemajuan perekonomi-an negara dari waktu ke waktu.
4) Mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional.
5) Pedoman pemerintah dalam membuat kebijakan ekonomi.

Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata masing-masing penduduk suatu negara selama satu periode tertentu. Pendapatan per kapita digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara. Apabila pendapatan per kapita meningkat dan laju inflasi tetap atau kecil, maka kesejahteraan suatu negara meningkat.

Pendapatan Nasional

Pengelompokan negara berdasarkan pendapatan per kapita menurut World Bank:

1) Berpendapatan rendah, pendapatannya $520 atau kurang.
2) Berpendapatan menengah ke bawah, pendapatannya $521 - $1.740.
3) Berpendapatan menengah, pendapatan-nya $1.741 - $2.990.
4) Berpendapatan menengah ke atas, pendapatannya $2.991 - $4.870.
5) Berpendapatan tinggi, pendapatannya $4.871 atau lebih.

Distribusi Pendapatan

Pendapatan nasional dan pendapatan per kapita tidak dapat menunjukkan bagaimana pendapatan terdistribusi di suatu negara. Indikator distribusi pendapatan terdiri dari koefisien Gini dan kriteria Bank Dunia, dapat digunakan pemerintah untuk melakukan pemerataan pendapatan. Koefisien Gini adalah ukuran ketimpangan atau ketidakseimbangan distribusi pen-dapatan yang ditemukan oleh statistikus Italia, Corrado Gini. Koefisien Gini digambarkan dalam bentuk kurva yang disebut kurva Lorenz. Semakin jauh kurva Lorenz dari garis kemerataan pendapatan, maka koefisien Gini semakin besar, dan ketimpangan semakin besar.


Koefisien Gini dapat dihitung:

Standar nilai koefisien Gini: Koefisien Gini Ketimpangan <0,4 rendah, 0,4 – 0,5 moderat, >0,5 tinggi.

Kriteria Bank Dunia menggunakan besar kontribusi 40% penduduk termiskin suatu negara terhadap pendapatan nasional. Kontribusi Distribusi <12% pendapatan tinggi, 12-17% pendapatan sedang, dan >17% pendapatan rendah.
close