Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa itu Hormon Tumbuhan?

Hormon tumbuhan adalah senyawa yang disintesis di dalam sutau bagian tumbuhan dan ditranslokasikan ke bagian lainnya ; dalam konsentrasi yang rendah (sering efektif pada konsentrasi internal sekitar 1 uM) dapat menyebabkan respon fisiologis.

Respon pada organ target tidak selalu bersifat promotif karena proses-proses seperti pertumbuhan dan diferensisasi kadang-kadang di terhambat oleh hormon terutama ABA.

Julius Von Sach berpendapat bahwa ada senyawa pembentuk organ yang khusus terdapat dalam tubuh tumbuhan.

Senyawa tersebut menyebabkan pertumbuhan batang, daun, akar, bunga, dan buah dan pertumbuhan bagian tubuh lainnya.

Walaupun pada saat itu tidak menemukan adanya senyawa di atas, pendapat Sach ini mengindikasikan adanya hormon dalam tumbuhan.

Hormon pertama yang ditemukan adalah IAA (auksin) ; dan karena IAA ini berpengaruh pada banyak proses bila di aplikasikan, orang beranggapan bahwa hanya IAA-lah hormon tumbuhan, sampai berbagai pengaruh Giberelin ditemukan dalam dekade 1950.

Selanjutnya diketahui tiap hormon tidak hanya berpengaruh terhadap berbagai bagian tumbuhan, tapi juga bahwa pengaruh tersebut tergantung pada jenis spesies, bagian tumbuhan, stadium perkembangan, konsentrasi hormon, interaksi antara hormon-hormon dan berbagai factor lingkungan.

Bila hormon tumbuhan terdapat dalam konsentrasi yang sangat kecil untuk aktif dan spesifik, harus ada 3 bagian utama dalam system respon tumbuhan:

1. Hormon harus terdapat dalam jumlah yang cukup dalam sel yang cocok

2. Hormon harus dikenal dan tereikat erat dalam kelompok sel-sel yang respon terhadap hormon yang bersangkutan (sel target). Sekarang telah diketahui adanya protein pengikat hormon di dalam sel tumbuhan yang disebut protein reseptor.

3. Protein reseptor (konfigurasinya diduga berubah saat mengikat hormon) harus menyebabkan perubahan metabolit lainnya yang memimpin ke arah implifikasi sinyal hormon.


Fitohormon adalah bahan yang dibuat oleh tumbuhan sendiri, efektif pada kadar yang sangat rendah, tempat dibuat berbeda dengan tempat bekerjanya. Transportnya berlangsung lewat berkas pengangkut. Kadang-kadang tempat bekerjanya juga di tempat dibuat, tetapi berbeda sel.

Berbeda dengan hormon pada hewan, fitohormon yang sama dapat berpengaruh terhadap berbagai proses metabolisme dan pertumbuhan.

Karena banyaknya senyawa sintetik yang mempunyai aktivitas seperti hormon maka digunakan istilah zat tumbuh atau zat pengatur tumbuh tumbuhan untuk senyawa-senyawa yang dibuat secara sintetik.

Pada dasarnya ada lima macam kelompok hormon yang berperan pada tumbuhan, yaitu auxin, sitokinin, giberelin, absisin dan etilen.

Pertumbuhan tidak hanya dipengaruhi oleh salah satu hormon, tetapi merupakan hasil kerjasama antara kelima kelompok hormon tersebut.

Berikut dapat dilihat secara garis besar peran masing-masing hormon secara terpisah terhadap berbagai proses pertumbuhan.

Hormon umumnya berperan sebagai pengatur yang sifatnya tidak khas, artinya meskipun memacu atau menghambat pertumbuhan tetapi efeknya tidak terarah secara tegas.

Diduga kerja hormon ini melalui perannya pada aktivitas gen. beberapa hipotesis yang menerangkan kerja hormon terhadap gen diajukan sebagai berikut :

1. Hormon berperan mengaktifkan gen yang potensial aktif dan menginaktifkan gen yang potensial inaktif.

2. Hormon berperan mengaktifkan atau menginaktifkan gen tertentu saja. Perubahan ini menyebabkan terjadinya perubahan pola metabolisme. Mungkin saja perubahan itu berpengaruh terhadap gen lain lagi, sehingga efeknya berantai

3. Hormon berpengaruh terhadap suatu reaksi metabolisme. Karena metabolisme dalam sel saling terkait, maka mungkin terjadi pengaturan kembali terhadap seluruh metabolisme sel dan selanjutnya berpengaruh terhadap gen.