Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Filum Nematoda Kingdom Animalia

Nematoda merupakan cacing silindris tidak bersegmen, memiliki rongga tubuh triploblastik (pseudocoelom), dan hidup bebas maupun parasitik. Cacing Nematoda disebut juga cacing gilig.

Dapat ditemukan pada perairan, tanah basah, jaringan tumbuhan, dan jaringan hewan atau manusia. Memiliki sistem pencernaan sempurna dan cairan tubuh pada coelom yang berfungsi sebagai sistem peredaran darah.

Cacing jantan umumnya lebih kecil daripada cacing betina. Reproduksi dilakukan secara seksual dan terjadi di dalam tubuh (internal). Zigot yang dihasilkan pada hampir semua spesies tahan terhadap kondisi buruk.

Contoh spesies filum ini, antara lain cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale), cacing kremi (Oxyuris vermicularis), dan cacing filaria (Wuchereria bancrofti).

Cacing gelang atau yang disebut juga cacing perut, merupakan parasit pada usus halus manusia. Cacing dengan panjang 15 cm –35 cm ini memiliki warna tubuh putih kekuning-kuningan, mulut di bagian anterior, dan dilengkapi 3 buah bibir. Cacing betina mampu menghasilkan sekitar 200 ribu telur dalam satu kali pengeluaran.

Telur terbawa bersama feses dan dapat masuk tubuh melalui makanan atau telapak kaki. Dalam usus halus, telur menetas dan menjadi larva kecil. Setelah menembus dinding usus, larva terbawa aliran darah sampai jantung dan paru-paru. Dalam paru-paru, larva dapat mencapai trakea sehingga tertelan kembali ke usus halus dan tumbuh dewasa. Cacing gelang ini merupakan penyebab penyakit ascariasis.

Cacing tambang hidup di usus manusia dan dapat mengisap darah dan cairan tubuh manusia. Cacing filaria ( Wuchereria bancrofti) hidup di pembuluh darah dan dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh getah bening yang mengakibatkan penyakit kaki gajah (elephantiasis). Cacing ini disebarkan oleh tusukan nyamuk Culex.