Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Suksesi Primer dan Suksesi Sekunder

Suatu komunitas akan mengalami perubahan ketika terjadi gangguan dan kerusakan yang parah, seperti gunung meletus, tanah longsor, banjir, atau akibat kegiatan-kegiatan manusia yang merusak alam.

Hancurnya komunitas ini akan menimbulkan suatu perubahan yang cukup besar. Misalnya saja permukaan tanah yang dulunya begitu rimbun akan berubah menjadi permukaan tanah yang terbuka. Keadaan ini akan membuat tempat tersebut menjadi habitat baru bagi suatu makhluk hidup. Makhluk hidup yang pertama kali datang biasanya tumbuh dan disebut tumbuhan pionir atau perintis.

Tumbuhan pionir ini adalah tumbuhan yang dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang serba terbatas. Kehadiran makhluk hidup pionir ini akan menciptakan kondisi lingkungan tertentu yang membuat makhluk hidup lainnya dapat hidup di tempat tersebut.

Proses ini akan terus berlanjut sejalan dengan waktu sehingga akhirnya tercipta komunitas tumbuhan yang makin lama makin padat dan kompleks mengarah pada pematangan suatu bentuk komunitas. Proses inilah yang dinamakan suksesi. Suksesi akan berakhir pada ekosistem klimaks yang telah mencapai keseimbangan.

Suksesi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.

1. Suksesi Primer

Suksesi primer merupakan pembentukan komunitas makhluk hidup yang sebelumnya tidak ada. Contohnya adalah suksesi di Gunung Krakatau yang telah meletus pada tahun 1883 dan melenyapkan seluruh populasi di pulau tersebut. Organisme yang pertama muncul adalah Lichenes serta tumbuhan lumut.

Tumbuhan perintis ini melakukan pelapukan dan memperkaya kandungan organik tanah. Bersamaan dengan ini, biji-bijian yang terbawa arus air dan angin dari tempat lain mulai tumbuh. Rumput, paku-pakuan, dan tumbuhan pantai perlahan mampu menutupi lahan tersebut sehingga terbentuklah ekosistem klimaks.

Suksesi primer juga terjadi pada sebuah danau di wilayah pegunungan St. Helen di Amerika setelah letusan yang terjadi pada tahun 1980. Bersamaan dengan itu, suksesi sekunder juga terjadi pada lahan sekitarnya.

2. Suksesi Sekunder

Suksesi sekunder merupakan perubahan yang terjadi karena terganggunya habitat. Gangguan ini dapat disebabkan oleh gangguan alam, seperti banjir, kebakaran dan penebangan liar. Namun, gangguan ini tidak merusak komunitas secara total.

Suksesi sekunder berlangsung lebih cepat daripada suksesi primer karena komunitas tumbuhan perintis tidak diperlukan lagi. Laju suksesi sekunder pada setiap tempat berbeda-beda, bergantung pada kerusakan yang terjadi, iklim, dan jenis komunitas.