Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Proses Pembentukan Sel Telur (Ovum)

Proses pembentukan sel telur disebut oogenesis, proses ini berlangsung di dalam ovarium (indung telur). Sel telur berasal dari sel induk telur yang disebut oogonium. Dalam oogonium, terkandung kromoson sebanyak 23 pasang. Sel-sel oogonium ini bersifat diploid. Di dalam ovarium ini, sel-sel oogonium membelah secara mitosis.

Pada proses oogenesis ini, oogonia akan berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer masih memiliki kromosom yang sama dengan sel induknya, yaitu 23 pasang dan badan kutub I, kemudian oosit sekunder akan mengalami pembelahan lagi secara mitosis membentuk ootid dan badan kutub II. Selanjutnya ootid inilah yang akan berkembang menjadi ovum. Ovum yang dihasilkan dari proses ini hanya berjumlah satu.

Proses oogensis ini diatur oleh hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone), yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di dasar otak.

Fungsi hormon FSH adalah:

a. mengatur proses pertumbuhan sel telur;
b. menghasilkan hormon estrogen, hormon estrogen pada kadar tertentu dapat menghambat produksi hormon FSH;
c. mempengaruhi sel-sel folikel yang berfungsi untuk memberi nutrien pada sel telur.