Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Diferensiasi Agama, Profesi, Klan dan Suku Bangsa

Pengertian Diferensiasi Agama, Profesi, Klan dan Suku Bangsa - Pada uraian materi ini akan diulas empat bentuk diferensiasi sosial berdasarkan parameter sosiokultural yaitu diferensiasi agama (religion differentiation), diferensiasi profesi (profession differentiation), diferensiasi klan (clan differentiation), dan diferensiasi suku bangsa (tribal differentiation).

1) Diferensiasi Agama (Religion Differentiation)

Agama sangat penting bagi manusia untuk memelihara ketertiban dan kestabilan dalam masyarakat.

Di negara kita tidak boleh ada sikap anti agama serta tidak boleh ada paham yang meniadakan Tuhan.  Setiap warga negara harus percaya dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan bertakwa kepada-Nya.

Negara kita menjamin kebebasan memeluk agama dan menganut kepercayaannya masing-masing. Kebebasan memeluk agama merupakan salah satu hak yang paling asasi di antara yang lainnya.

Sebab, kebebasan beragama itu langsung bersumber kepada martabat manusia sebagai makhluk Tuhan.

Di Indonesia, semua umat beragama mempunyai kewajiban untuk saling menghormati satu sama lain.

Dengan demikian antara umat yang berbeda agama akan terpancar sikap lapang dada dan toleransi yang berarti terwujudnya ketenangan, saling menghargai, dan hormat-menghormati.

Diferensiasi sosial berdasarkan perbedaan agama terwujud dalam kenyataan sosial bahwa masyarakat terdiri atas orang-orang yang menganut suatu agama tertentu termasuk dalam suatu komunitas atau golongan yang disebut dengan umat.

Seperti pada penggolongan yang lainnya, agama juga tidak menunjukkan adanya tingkatan-tingkatan secara hierarkis, artinya tidak berarti suatu agama tertentu lebih tinggi tingkatannya dari agama yang lainnya.

Lebih tegas, diferensiasi berdasarkan agama ini jangan sampai dijadikan pembeda tingkatan dalam interaksi sosial dalam masyarakat.

Karena apabila perbedaan ini dibesar-besarkan, yang terjadi justru ketidakharmonisan dalam hubungan bermasyarakat.

2) Diferensiasi Profesi (Profession Differentiation)

Masyarakat terbagi atas lapisan-lapisan sosial yang didasarkan pada ukuran ilmu pengetahuan, kekayaan, kepangkatan, kekuasaan, dan kehormatan.

Namun demikian ukuran tersebut tidak bersifat mutlak. Ukuran itu didasarkan pada diferensiasi profesi masing-masing yang ditentukan oleh status sosial dalam masyarakat.

Profesi adalah suatu pekerjaan yang untuk dapat melaksanakannya memerlukan keahlian. Diferensiasi profesi merupakan diferensiasi yang diciptakan oleh manusia sendiri.

Bentuk diferensiasi ini dimaksudkan untuk menggolongkan penduduk berdasarkan jenis profesi atau pekerjaan yang merupakan sumber penghasilan yang dimilikinya.

Dalam masyarakat kita mengenal adanya berbagai profesi, seperti TNI, guru, dokter, hakim, dan lain sebagainya sesuai dengan bakat serta keahlian masing-masing. Perbedaan tersebut menyebabkan diferensiasi sosial.

3) Diferensiasi Klan (Clan Differentiation)

Kesatuan terkecil dari kerabat unilateral disebut dengan klan. Dalam klan, masyarakat yang bertalian darah (genealogis) dipengaruhi oleh faktor pertalian darah yang sangat kuat, sedangkan masyarakat yang bertalian dengan faktor teritorial (daerah) hampir tidak tampak.

Tiap-tiap orang merasa ada pertalian darah antara satu dengan yang lainnya, sebab mereka merasa satu keturunan (sama leluhurnya).

Begitu juga kelangsungan hak dan kewajiban diurus dalam suatu kelompok, di mana anggota kelompok itu ditentukan berdasarkan garis keturunan laki-laki atau perempuan.

Dari uraian tersebut kita dapat mengidentifikasi, bahwa ciri-ciri klan adalah sebagai berikut.
a) Ikatan kekerabatannya berdasarkan persamaan leluhur atau pertalian darah.
b) Hubungan antaranggota sangat erat.
c) Pemilihan pasangan hidup diatur menurut prinsip endogami (pemilihan pasangan di dalam klan).
d) Merupakan kelompok kerja sama abadi.

Klan-klan yang ada dalam masyarakat menganut sistem kekerabatan yang berbeda-beda. Sistem kekerabatan yang umum berlaku ada tiga macam, yaitu patrilineal, matrilineal, dan bilateral atau parental.

a) Sistem Kekerabatan Patrilineal

Sistem kekerabatan patrilineal adalah sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari pihak ayah atau laki-laki.

Di negara kita, sistem kekerabatan ini antara lain dianut oleh masyarakat Batak.

b) Sistem Kekerabatan Matrilineal

Sistem kekerabatan matrilineal adalah sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari pihak perempuan atau ibu.

Di negara kita, sistem kekerabatan ini antara lain dianut oleh masyarakat Minangkabau.

c) Sistem Kekerabatan Bilateral atau Parental

Sistem kekerabatan bilateral adalah sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari kedua belah pihak, baik dari laki-laki atau ayah maupun dari perempuan atau ibu.

Di negara kita, sistem kekerabatan ini antara lain dianut oleh masyarakat Jawa.

4) Diferensiasi Suku Bangsa (Tribal Differentiation)  

Suku bangsa adalah segolongan manusia yang terikat oleh identitas dan kesadarannya yang diperkuat oleh adanya kesamaan bahasa dan kebudayaan.

Menurut Koentjaraningrat, suku  bangsa  atau  ethnic  group didefinisikan sebagai suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan persatuan kebudayaan, di mana kesadaran dan identitas tersebut seringkali (tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa.

Kesamaan bahasa, adat istiadat, maupun kesamaan nenek moyang merupakan ciri dari suatu suku bangsa.

Ciri-ciri mendasar suatu kelompok disebut sebagai suku bangsa antara lain sebagai berikut.
a) Tipe fisiknya sama.
b) Bahasa daerahnya sama.
c) Adat istiadatnya sama.
d) Kebudayaan dan penafsiran terhadap norma-norma pergaulannya sama.

Dalam kenyataannya, konsep suku bangsa tidak sesederhana definisi di atas. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa batas-batas dari kesatuan manusia yang merasakan diri terikat oleh keseragaman kebudayaan itu dapat meluas atau menyempit seiring dengan terjadinya percampuran antarsuku bangsa dari berbagai daerah yang kemudian tinggal bersama dalam satu daerah yang sama sebagai satu kelompok masyarakat.

Di Indonesia kita mengenal beraneka ragam suku bangsa. Beberapa suku bangsa terbesar di Indonesia adalah Jawa, Sunda, Bali, Minangkabau, Aceh, Batak, Bugis, Dayak, Toraja, Lombok, dan Ambon.

Beberapa kriteria yang menentukan batas-batas masyarakat suku bangsa yang menjadi pokok dan lokasi nyata suatu uraian mengenai kebudayaan suatu suku bangsa adalah sebagai berikut.

a) Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih.
b) Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh identitas penduduk itu sendiri.
c) Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh wilayah geografis.
d) Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekologis.
e) Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang mengalami pengalaman sejarah yang sama.
f) Kesatuan penduduk yang interaksi di antara mereka sangat dalam.
g) Kesatuan masyarakat dengan sistem sosial yang seragam.

Adapun sarana pergaulan yang penting di antara suku bangsa yang berbeda-beda yang berguna untuk mempertahankan keutuhan bangsa dan negara adalah sebagai berikut.

a) Adanya bahasa pengantar yang sama, dalam hal ini bahasa Melayu (bahasa Indonesia) yang digunakan dalam pergaulan masyarakat.

Bahasa yang sama akan menjadikan pandangan beberapa suku bangsa yang bertemu menjadi sama.

Tidak akan terjadi kesalahpahaman di antara mereka, mengingat adanya kesamaan arti dalam berkomunikasi.

b) Adanya pasar sebagai tempat pertukaran dan jual beli alat-alat kebutuhan hidup manusia.

Dengan adanya pasar, antarsuku bangsa dapat mudah untuk bertemu dan saling melakukan jual beli.

Di dalamnya terdapat interaksi yang semakin mendalam, sehingga akan dapat tercapai kerukunan dan keharmonisan hidup di antara beraneka macam suku bangsa.

c) Adanya pelabuhan sebagai pintu masuk penyebaran barang-barang yang diperlukan masyarakat, mengingat negara kita adalah negara kepulauan.

d) Adanya kemajuan di bidang komunikasi dan transportasi. Tentu saja hal ini akan lebih mempermudah hubungan atau interaksi antara suku bangsa yang satu dengan suku bangsa yang lain.

Jika yang menjadi permasalahan adalah jarak, dengan kemajuan komunikasi dan transportasi semuanya akan menjadi lebih mudah.

Namun demikian, yang perlu ditanamkan bahwa perbedaan yang ada di antara suku-suku bangsa yang ada bukanlah dimaksudkan untuk melihat budaya mana yang lebih baik atau bahasa mana yang lebih baik, melainkan semua perbedaan yang ada harus dilihat dalam konteks diferensiasi sosial, bukanlah stratifikasi sosial.

Karena jika dilihat dari sisi stratifikasi, yang terjadi justru di antara suku bangsa saling bersaing dan berusaha untuk saling mengungguli satu sama lainnya.

Maka apa akibat berikutnya yang terjadi? Ya sudah dapat dipastikan akan terjadi konflik antarsuku bangsa.

Demikianlah uraian materi IPS Sosiologi dengan judul: Pengertian Diferensiasi Agama, Profesi, Klan dan Suku Bangsa, semoga bermanfaat dan mudah dipahami. Sekian dan terima kasih, jangan lupa untuk berbagi yah.