Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kebahagiaan dan Proses Sosialisasi

Keterjaminan hidup seseorang secara ekonomi menentukan bahagia atau tidaknya orang tersebut. Seseorang yang hidup di bawah garis kemiskinan akan selalu mengalami hambatan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Kehidupan seperti itu tentu kurang menyenangkan, sehingga dapat dikatakan bahwa orang-orang yang berada di kelas sosial bawah lebih dekat ke perasaan kurang bahagia dan kurang sejahtera.

Hal seperti ini sangat mudah dimengerti, karena tingkat kebahagiaan seseorang dapat diukur dari tingkat pemenuhan kebutuhan hidupnya, dan itu berarti berkaitan dengan kemampuan sosial ekonomi mereka untuk meraihnya.

Memang, orang dapat mengatakan bahwa kebahagiaan tidak semata-mata ditentukan oleh kekayaan yang berlimpah. Namun, kenyataannya semakin tercukupi kebutuhan seseorang semakin sejahtera hidupnya, dan kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup ditentukan oleh kemampuan ekonominya.

Apabila orang tersebut memiliki cukup uang untuk memenuhi semua yang dia butuhkan dalam hidupnya dapat dikatakan bahwa dia adalah orang yang sejahtera. Semakin tinggi tingkat kesejahteraannya, maka semakin tinggi tingkat kebahagiaan seseorang.

Kondisi seseorang juga berpengaruh terhadap proses sosialisasi di masyarakat. Dalam lingkungan yang heterogen, proses sosialisasi pada umumnya didominasi oleh mereka yang masuk kelas sosial atas, terutama yang didasarkan pada kemampuan ekonomi, sedangkan kelompok sosial ekonomi bawah cenderung negatif.

Hal ini mengakibatkan ketimpangan dalam proses sosialisasi.
Misalnya,

Pertemuan musyawarah RT yang mempunyai sifat heterogen. Dalam pertemuan itu, dapat dipastikan bahwa warga yang mempunyai stratifikasi sosial lebih tinggi akan lebih aktif dibanding warga lainnya.