Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh dan Kajian Pendapatan Nasional

Komponen-Komponen Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Produksi

Dalam perhitungan pendapatan nasional Indonesia, pemerintah lebih menekankan penggunaan pendekatan produksi dan pengeluaran, sedangkan pendekatan pendapatan hampir tidak pernah digunakan. 

Oleh karena itu, Badan Pusat Statistik (BPS) hanya mengeluarkan perhitungan pendapatan nasional berdasarkan pendekatan produksi dan pendekatan pengeluaran sebagai perbandingan. Negara yang menggunakan pendekatan pengeluaran dan pendapatan dalam menghitung pendapatan nasional adalah Amerika Serikat.

Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi dilakukan dengan menjumlahkan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai lapangan usaha (sektor) di suatu negara selama satu tahun. Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan itu terutama dimaksudkan untuk mengetahui besarnya sumbangan dari beberapa sektor dalam mewujudkan pendapatan nasional.

PDB Indonesia terutama terbentuk oleh kegiatan-kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang. Tiga sektor utama penghasil barang menyumbangkan sebanyak 52,5% dari PDB.

Ketiga sektor tersebut adalah pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan (Rp66.431,5 milyar atau 16,7% dari PDB). Pertambangan dan penggalian (Rp. 37.423,2 milyar atau 9,4%) dan industri pengolahan (Rp.105.085,1 milyar atau 26,4% dari PDB).

Sektor penghasil jasa terpenting adalah perdagangan, hotel dan restoran (Rp.63.621,2 milyar atau 16% dari PDB ) sedangkan seluruh sektor jasa menyumbang 45,7% dari PDB.


Komponen-Komponen Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pendapatan

Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan dilakukan dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor- faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara.

Pendekatan pendapatan mengelompokkan faktor-faktor produksi dan pendapatannya menjadi empat, yaitu:
a. tenaga kerja, dengan pendapatan berupa gaji dan upah,
b. tanah dan harta tetap lainnya, dengan pendapatan berupa sewa,
c. modal, dengan pendapatan berupa bunga, dan
d. keahlian atau kewirausahaan, dengan pendapatan berupa keuntungan.
Hasil yang diperoleh melalui pendekatan pendapatan akan sama dengan hasil yang diperoleh melalui pendekatan produksi.


Komponen-Komponen Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran

Untuk menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran, kegiatan ekonomi suatu negara dikelompokkan menjadi empat sektor, yaitu :
a. sektor rumah tangga,
b. sektor pemerintah,
c. sektor perusahaan, dan
d. sektor masyarakat luar negeri.

Berdasarkan pengelompokan tersebut, terdapat empat jenis pengeluaran yaitu:
a. pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga,
b. pengeluaran konsumsi oleh pemerintah,
c. pengeluaran investasi oleh perusahaan, dan
d. pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa ekspor oleh masyarakat luar negeri.

Selanjutnya akan dibahas perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran di Indonesia.

a. Pengeluaran Konsumsi oleh Rumah Tangga

Dalam perhitungan pendapatan nasional, konsumsi oleh rumah tangga
(C) menunjuk pada pengeluaran total rumah tangga. Dalam perhitungan pendapatan nasional Indonesia komponen ini dinamakan pengeluaran konsumsi rumah tangga.


b. Pengeluaran Konsumsi oleh Pemerintah

Pemerintah melakukan pengeluaran untuk melayani masyarakat saat ini dan untuk membentuk barang modal tetap. Pengeluaran pemerintah untuk melayani masyarakat dinamakan pengeluaran konsumsi pemerintah (G), antara lain untuk pembayaran gaji pegawai negeri dan pembelian alat-alat kantor.
Pengeluaran pemerintah untuk tujuan investasi dimasukkan ke dalam pengeluaran untuk pembentukan modal tetap domestik, seperti pengeluaran untuk membangun prasarana jalan, jembatan, dan jaringan irigasi.


c. Pengeluaran Investasi oleh Perusahaan

Investasi adalah pembentuk barang atau jasa untuk menghasilkan barang dan jasa lain. Pengeluaran investasi (I) merupakan pengeluaran untuk menambah barang modal tetap dan persediaan (stock) yang terdiri atas bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi.

Dalam perhitungan pendapatan nasional Indonesia, pengeluaran investasi oleh perusahaan bersama-sama dengan pengeluaran investasi oleh pemerintah dimasukkan ke dalam komponen pembentukan modal tetap domestik bruto dan komponen perubahan stock.


d. Pengeluaran untuk Pembelian Barang dan Jasa Ekspor oleh Masyarakat Luar Negeri

Dalam perhitungan pendapatan nasional Indonesia, pengeluaran ekspor neto dimasukkan ke dalam komponen ekspor barang-barang dan jasa-jasa dikurangi dengan impor barang-barang dan jasa-jasa.
Perhitungan pendapatan nasional Indonesia dengan pendekatan pengeluaran menghasilkan tabel yang oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dinamakan Pengeluaran Produk Domestik Bruto

Keempat komponen pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran menghasilkan rumus perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai berikut:

Rumus itu banyak digunakan dalam penetapan kebijakan ekonomi. Misalnya untuk meningkatkan PDB, pemerintah akan berusaha untuk meningkatkan pengeluaran-pengeluaran di sisi kanan persamaan tersebut, yaitu dengan cara berikut.
1) Meningkatkan pengeluaran konsumsi rumah tangga.
2) Meningkatkan pengeluaran pemerintah.
3) Meningkatkan investasi oleh perusahaan swasta (I).
4. Memperbaiki posisi neraca pembayaran (X - M).