Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Macam-Macam Pendapatan Nasional (GNP, GDP, NNP, NI, Personal Income dan Disposable Income)

Beberapa Macam Pengertian Pendapatan Nasional
Dalam ilmu ekonomi dikenal enam macam pengertian (konsep) pendapatan nasional. Keenam konsep tersebut adalah sebagai berikut.

1. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP)

Produk nasional bruto adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara baik yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri, tetapi tidak termasuk orang asing yang tinggal di negara tersebut.

Misalnya pendapatan warga negara Korea Selatan yang bekerja di Indonesia dan keuntungan perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia tidak dihitung dalam Produk Nasional Bruto Indonesia, sebaliknya pendapatan pekerja- pekerja Indonesia (TKI atau TKW) yang bekerja di luar negeri dimasukkan dalam perhitungan Produk Nasional Bruto Indonesia.

2. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)

Produk Domestik Bruto adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara selama satu tahun. Barang dan jasa tersebut diproduksi oleh perusahaan milik warga negara (penduduk negara tersebut) dan oleh penduduk negara lain yang tinggal di negara tersebut.

3. Produk Nasional Neto (PNN) atau Nett National Product (NNP)

Produk Nasional Neto adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan (replacement) dari barang-barang modal dalam proses produksi.

4. Pendapatan Nasional (PN) atau National Income (NI atau Nf)

Pendapatan Nasional adalah NNP dikurangi pajak tidak langsung, seperti pajak pertambahan nilai (PPn), pajak penjualan (PPh), bea impor, dan cukai.

5. Pendapatan Perseorangan (Personal Income)

Pendapatan Perseorangan adalah jumlah penerimaan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat dalam satu tahun. Tidak semua pendapatan nasional jatuh ke tangan pemilik faktor-faktor produksi karena masih harus dikurangi untuk laba yang tidak dibagikan, pajak perseorangan, iuran jaminan sosial, dana pensiun dan pembayaran transfer (transfer payments) yang diterima oleh perseorangan baik dari negara atau swasta, misalnya sumbangan untuk masyarakat miskin di negara lain, bantuan bencana alam, bea siswa, hadiah (grand), bantuan untuk para pengangguran.

6. Pendapatan Bersih Setelah Pajak (Disposable Income)

Merupakan pendapatan pribadi/perseorangan (personal income) setelah dikurangi pajak langsung (pajak penghasilan). Pendapatan ini dapat digunakan oleh penerimanya, baik untuk keperluan konsumsi ataupun untuk ditabung (saving). 

Tabungan ini dapat mendorong peningkatan pendapatan nasional jika disimpan dalam lembaga keuangan seperti bank, karena dapat dimanfaatkan untuk investasi. Sedangkan pendapatan yang tidak disimpan di bank tidak dapat dimanfaatkan untuk investasi disebut hoarding.

Hoarding merupakan kebocoran tabungan yang pada akhirnya akan mengakibatkan menurunnya pendapatan nasional. Dalam era pembangunan ini, pemerintah selalu mendorong masyarakat agar giat menabung, karena tabungan yang dihimpun dari masyarakat dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan pembangunan. Setiap proyek pembangunan yang produktif akan neningkatkan pendapatan nasional.