.link-list { font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; border: 1px solid #ccc; border-radius: 5px; background-color: #fff; padding: 10px; margin: 20px; } .link-list ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } .link-list li { margin-bottom: 10px; } .link-list a { text-decoration: none; color: #148199; transition: all 0.3s ease; } .link-list a:hover { color: #c0392b; }
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Membuat Peta

Pernahkah Anda membuat petafi Bagaimanakah caranyafi Apakah ada teknik tertentu untuk memudahkan membuat petafi Berikut ini akan dijelaskan tahapan-tahapan dalam pembuatan sebuah peta.


a. Membuat Peta

Dalam pembuatan peta ada beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan. Prinsip-prinsip pokok tersebut adalah sebagai berikut.
1) Menentukan daerah yang akan dipetakan.
2) Membuat peta dasar (base map), yaitu peta yang belum diberi simbol.
3) Mencari dan mengklasifikasikan (menggolongkan) data sesuai dengan kebutuhan.
4) Membuat simbol-simbol yang mewakili data.
5) Menempatkan simbol pada peta dasar.
6) Membuat legenda (keterangan).
7) Melengkapi peta dengan tulisan (lettering) secara baik dan benar.


b. Tata Cara Penulisan pada Peta

Pembuatan tulisan (lettering) pada peta berdasarkan kesepakatan di antara para ahli kartografi, yaitu sebagai berikut.
1) Nama geografis ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk setempat. Misalnya, sungai ditulis Ci (Jawa Barat), Krueng (Aceh), dan Air (Sumatra Utara). Nama sungai ditulis searah dengan aliran sungai dan menggunakan huruf miring.
2) Nama jalan ditulis searah dengan arah jalan tersebut dengan menggunakan huruf cetak kecil.


c. Memperbesar dan Memperkecil Peta

Setelah Anda memahami langkah-langkah dalam membuat peta, macam-macam simbol peta, dan penggunaannya. Langkah selanjutnya adalah cara memperbesar dan memperkecil peta.


1) Memperbesar Peta

Cara-cara memperbesar peta yang dapat Anda lakukan adalah sebagai berikut.
a) Memperbesar Grid (Sistem Karvak)
Langkah-langkah yang harus Anda lakukan dalam sistem ini adalah sebagai berikut.
(1) Buat grid pada peta yang akan diperbesar.
(2) Buat grid yang lebih besar pada kertas yang akan digunakan untuk menggambar peta baru, dan pembesarannya sesuai dengan rencana pembesaran.
(3) Memindahkan garis peta sesuai dengan peta dasar ke peta baru.
(4) Mengubah skala sesuai dengan rencana pembesaran.
Contoh:
Peta berskala 1:100.000 akan diperbesar 2 kali, skalanya menjadi 1:50.000.


b) Fotokopi


Cara lain memperbesar peta adalah dengan cara fotokopi. Apabila Anda ingin memperbesar peta, gunakanlah mesin fotokopi yang dapat memperbesar peta. Peta yang menggunakan skala garis atau skala tongkat dapat langsung diperbesar dengan fotokopi. Akan tetapi, peta dengan skala angka harus diubah dulu skalanya menjadi skala garis sebelum difotokopi.
Berikut ini adalah contoh mengubah skala angka ke skala garis. Skala 1:100.000 menjadi

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 cm
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 km

Artinya, jarak 10 cm di peta mewakili jarak 10 km di lapangan.


c) Menggunakan  Pantograf

Selain dengan memperbesar grid dan fotokopi, untuk memperbesar peta Anda dapat menggunakan pantograf. Pantograf adalah alat untuk memperbesar dan memperkecil peta.


2) Memperkecil Peta


Apabila Anda ingin memperkecil peta, caranya sama dengan memperbesar peta, yaitu:
a) menggunakan sistem grid (kotak-kotak);
b) memfotokopi peta dengan mesin fotokopi yang dapat memperkecil peta;
c) menggunakan pantograf.


d. Membuat Peta dengan Alat Bantu Sederhana

Proses pembuatan peta yang dilakukan secara sederhana meliputi pengukuran langsung dan pembuatan peta tematik secara sederhana. Metode pembuatan peta dimulai dengan pemetaan daerah sempit, kemudian dilanjutkan secara bertahap hingga mencakup daerah yang luas.
Alat yang digunakan adalah kompas magnetik dan meteran (pita ukur) yang panjangnya 50 meter dan dapat digulung. Pengukuran dilakukan dengan metode berantai (chain survey).

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode pembuatan peta dengan alat bantu meteran dan kompas.
1) Unsur-unsur yang diukur adalah sudut arah (azimuth magnetis) dan jarak.
2) Tahap pengukuran dimulai dari daerah yang sempit kemudian diteruskan secara bertahap sampai mencakup daerah yang luas.
3) Sudut arah (azimuth magnetis) diukur dengan menggunakan alat kompas magnetik. Jarak dapat diukur dengan menggunakan pita ukur yang dapat digulung.
4) Pengukuran jarak dan arah (azimuth magnetis) dilakukan pada garis ukur pokok atau segmen garis.
close