Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Seorang anak yang tengah bermain dengan temannya. Dalam bermain keduanya melakukan hubungan timbal balik serta saling memengaruhi yang menimbulkan aksi dan reaksi.

Namun, menurut Gillin dan Gillin (Soerjono Soekanto: 1987) tidak semua hubungan sosial dapat dikatakan interaksi sosial. Suatu hubungan sosial dikatakan interaksi sosial jika terdapat dua syarat yang terpenuhi.

Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial (social contact) dan komunikasi (communication).

a. Kontak Sosial (social contact)
Kontak sosial lebih menunjuk pada suatu hubungan sosial yang bersifat langsung. Sebagai contohnya, sentuhan, percakapan, maupun tatap muka. Namun, seiring dengan perkembangan zaman serta majunya teknologi saat ini telah memungkinkan terjadinya kontak sosial yang bersifat tidak langsung.

Di mana pihak-pihak yang bersangkutan menggunakan media perantara untuk melakukan kontak sosial seperti e-mail, SMS, telepon, dan lain-lain.

b. Komunikasi  (communication)
Komunikasi terjadi setelah kontak sosial berlangsung. Pada umumnya komunikasi mengacu pada proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara langsung maupun melalui alat bantu agar orang lain memberikan tanggapan atau respons tertentu.

Dalam proses ini diperlukan suatu pemahaman makna atas suatu pesan. Oleh karenanya, muncul komunikasi positif dan negatif. Dalam komunikasi orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator, sedangkan orang yang menerima pesan disebut komunikan.