Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian dan Macam-macam Gempa Bumi

Pengertian dan Macam-macam Gempa Bumi  - Pengertian Gempa Bumi (Earthquake), Gempa bumi (earthquake) adalah getaran yang berasal dari dalam bumi dan merambat sampai ke permukaan bumi disebabkan oleh adanya tenaga endogen. Ilmu yang secara khusus mempelajari gempa disebut seismologi, sedangkan ilmuwan yang mengkhususkan diri untuk mempelajari gempa disebut seismolog. 

Pengertian dan Macam-macam Gempa Bumi
Pengertian dan Macam-macam Gempa Bumi 

Mereka menggunakan alat pengukur yang disebut seismograf atau seismometer. Alat tersebut digunakan untuk mencatat pola gelombang gempa atau seismik dengan memerhitungkan kekuatan sekaligus lama terjadinya gempa.

Lempeng-lempeng kerak bumi bergerak perlahan saling bergesekan, menekan, dan mendesak bebatuan. Akibatnya, tekanan bertambah besar. Jika tekanannya besar, bebatuan di bawah tanah akan pecah dan terangkat. Pelepasan tekanan ini merambatkan getaran yang menyebabkan gempa bumi. Setiap tahun, terjadi sekitar 11 juta gempa bumi dan 34.000-nya tergolong kuat.

Beberapa gempa terbesar di dunia terjadi karena proses subduksi. Dalam proses ini, terjadi tumbukan antara dua lempeng dengan salah satu lempeng kerak bumi terdorong ke bawah lempeng yang lain.
Lempeng samudra di laut menumbuk lempeng benua yang lebih tipis di darat. Lempeng samudra yang jatuh dan bergesekan dengan lempeng di atasnya, melelehkan kedua bagian lempeng. Tumbukan menghasilkan gunungapi dan menyebabkan gempa bumi.

Beberapa istilah yang berhubungan dengan gempa bumi, yaitu sebagai berikut.
a) Hiposentrum, yaitu titik pusat terjadinya gempa yang terletak di lapisan bumi bagian dalam.
b) Episentrum, yaitu titik pusat gempa bumi yang terletak di permukaan bumi, tegak lurus dengan hiposentrum.
c) Fokus, yaitu jarak antara hiposentrum dan episentrum.
d) Isoseista, yaitu garis pada peta yang menghubungkan daerah-daerah yang mengalami intensitas getaran gempa yang sama besarnya.
e) Pleistoseista, yaitu garis pada peta yang menunjukkan daerah yang paling kuat menerima goncangan gempa. Daerah tersebut terletak di sekitar episentrum.
f) Homoseista, yaitu garis pada peta yang menghubungkan daerah yang menerima getaran gempa yang pertama pada waktu yang bersamaan.


Macam-macam Gempa Bumi

Gempa bumi dapat diklasifikasikan antara lain berdasarkan faktor penyebabnya dan kedalaman hiposentrum. 


Berdasarkan Faktor Penyebabnya

Gempa bumi dapat dibedakan antara lain sebagai berikut.

a) Gempa Bumi Runtuhan (Fall Earthquake)
Terjadi akibat runtuhnya batu-batu raksasa di sisi gunung, atau akibat runtuhnya gua-gua besar. Radius getarannya tidak begitu luas dan tidak begitu terasa di tempat jauh.

b) Gempa Bumi Vulkanik (Volcanic Earthquake)
Terjadi akibat adanya aktivitas gunungapi. Dalam banyak peristiwa, gempa bumi ini mendahului terjadinya erupsi gunungapi, tetapi lebih sering terjadi dalam waktu bersamaan. Getaran gempa vulkanik lebih terasa jika dibandingkan getaran gempa runtuhan, getarannya terasa di daerah yang lebih luas.

c) Gempa Bumi Tektonik (Tectonic Earthquake)
Terjadi akibat proses tektonik di dalam litosfer yang berupa pergeseran lapisan batuan. Gempa ini memiliki kekuatan yang sangat besar dan sebarannya meliputi daerah sangat luas. Salah satu contohnya seperti gempa bumi yang terjadi di bumi Nanggroe Aceh Darussalam.


Berdasarkan Kedalaman Hiposentrumnya

Gempa dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.

a) Gempa Dangkal
Memiliki kedalaman hiposentrum kurang dari 100 km di bawah permukaan bumi.

b) Gempa Menengah
Memiliki kedalaman hiposentrum antara 100 km–300 km di bawah permukaan bumi.

c) Gempa Dalam
Memiliki kedalaman hiposentrum antara 300–700 km di bawah permukaan bumi. Sampai saat ini tercatat gempa terdalam yaitu 700 km.

Untuk mengetahui intensitas kekuatan gempa maka digunakan skala intensitas gempa. Salah satu skala yang biasa digunakan adalah Richter.

Charles Richter (1900–1985), ahli seismologi Amerika  yang mengembangkan sistem pengukuran kekuatan gempa.

Magnitude Scale (Skala Richter).
Richter menentukan dasar skalanya pada magnitudo dengan menggunakan rentang angka 1 sampai 9, semakin besar angka maka semakin besar magnitudonya.

Demikianlah artikel materi yang mengulas tentang - Pengertian dan Macam-macam Gempa Bumi -, semoga bermanfaat, baca juga artikel materi lainnya dan jangan lupa share untuk teman teman semua. terima kasih telah berkunjung.