Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Fenomena di Masyarakat Sebagai Sumber Data Penelitian Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu yang mengkaji realitas sosial. Semua realitas sosial dapat dipelajari pengaruhnya terhadap fenomena (gejala) sosial yang terjadi di masyarakat. Berbagai gejala sosial yang terjadi antara lain kemiskinan, kenakalan remaja, pengangguran, konflik sosial, gerakan sosial, penyalahgunaan narkotika, integrasi sosial, dan sebagainya, dapat dikaji oleh sosiologi. Untuk memahami itu semua, diperlukan suatu studi sosial.

Studi ini memungkinkan kita melakukan identifikasi data sosiologis mengenai fenomena sosial di suatu lingkungan. Kajian sosial umumnya dilakukan dengan membandingkan masyarakat kita sendiri dengan masyarakat lain.

Dalam pelaksanaan kajian sosial, kita akan membutuhkan empat keterampilan pokok, yaitu sebagai berikut.

1. Keterampilan mengkaji; merupakan keterampilan mengumpulkan informasi (data) dari buku-buku, peta, dan bahan-bahan lainnya. Dari sinilah data sosiologis dan antropologis awal mengenai suatu daerah dapat diperoleh dan kita tinggal memilihnya berdasarkan kebutuhan.

2. Keterampilan intelektual; merupakan keterampilan untuk menentukan dan menganalisis persoalan, selanjutnya mengumpulkan data, mengolah dan menganalisisnya.

3. Keterampilan kerja kelompok; bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan penelitian kajian sosial supaya pekerjaan efisien dan cermat.

4. Keterampilan sosial; penelitian sosiologis sangat mengandalkan data dari lapangan. Oleh karena itu, faktor kemampuan berhubungan dan bergaul dengan masyarakat sangat menentukan keberhasilan pengumpulan data untuk penelitian.

Satu lagi yang perlu diketahui, dalam pelaksanaan studi sosial, kita hendaknya kritis dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai objek yang dikaji dan berusaha menemukan sendiri jawabannya. Metode seperti inilah yang dinamakan metode penemuan (discovery method) atau metode penyelidikan (inquiry method).

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan harus mengarah pada informasi yang kita inginkan. Dalam hal ini, informasi yang kita cari adalah data sosiologis.

Data sosiologis adalah semua keterangan atau informasi mengenai objek sosiologi yang dibutuhkan untuk membuktikan sebuah teori yang dibuat peneliti. Data sosiologis sangat luas cakupannya. Semua objek pembicaraan sosiologi merupakan data.
Data itu dapat berupa jumlah penduduk, umur dan jenis kelamin penduduk, sikap, tingkah laku, dan lain-lain.

Semua data atau keterangan tersebut akan digunakan untuk merumuskan kesimpulan mengenai institusi sosial, interaksi sosial, norma dan nilai sosial, perubahan sosial, kebudayaan, stratifikasi sosial, serta status dan peran sosial.

Misal, apabila kita hendak mengetahui nilai-nilai sosial yang dianut suatu masyarakat tertentu, maka kita dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1. Menurut Anda (responden) apa yang lebih penting, menyekolahkan anak hingga ke pergurunan tinggi atau segera menikahkan mereka setelah lulus SMA?

2. Lebih banyak yang mana antara uang yang Anda (responden) belanjakan untuk membeli buku referensi atau untuk membeli pakaian anak Anda (responden) yang sekolah?

Dari dua contoh pertanyaan di atas, kita dapat memperoleh jawaban mengenai nilai sosial yang dianut responden. Jawabannya mungkin mengatakan lebih penting menyekolahkan anak dan lebih banyak membelanjakan uang untuk membeli buku. Jawaban itulah yang merupakan data. Responden (orang yang ditanyai) adalah sumber data, sedangkan nilai sosial yang dianut masyarakat merupakan objek kajian. Rumusan pertanyaan yang kita ajukan merupakan alat atau instrumen  pengumpul  data.

Kumpulan beberapa pertanyaan yang digunakan untuk mengumpulkan data disebut kuesioner (question = pertanyaan, questionnaire = daftar pertanyaan).

Data sosiologis terdiri atas dua macam, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan informasi hasil penelitian yang tidak dapat diukur dengan angka atau ukuran lain yang bersifat eksak (pasti). Misalnya, penelitian terhadap sistem kekerabatan masyarakat Batak dalam kajian sosiologi. Data jenis ini, pada umumnya diperoleh dalam penelitian yang bersifat historis, komparatif, studi kasus, dan penelitian yang bersifat historis-komparatif. Namun hal ini tidak mutlak, sebab ada kalanya penelitian komparatif dan studi kasus menghasilkan data kuantitatif.

Data kualitatif dapat diperoleh melalui penelitian-penelitian berikut ini:

a. Penelitian historis
Mengkaji peristiwa- peristiwa masa lampau untuk dapat memahami kejadian-kejadian masa kini. Misalnya, seorang sosiolog mengkaji sistem sosial masyarakat Jawa masa lampau yang hidup dalam kerajaan-kerajaan yang bersifat feodalistik. Hasil kajian itu dapat  digunakan untuk memahami mengapa  penerapan sistem demokrasi (sebagai budaya impor) di masa sekarang sulit  berhasil di Indonesia. Kalaupun demokrasi berjalan di Indonesia, ciri-ciri feodalismenya tidak bisa hilang sama sekali.

b. Penelitian komparatif
Dilakukan untuk membandingan dua objek yang dikaji. Hasilnya berupa rumusan hal-hal yang menunjukkan kesamaan atau perbedaan kedua objek itu. Penelitian ini juga dapat digunakan untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya suatu keadaan yang sedang berlangsung. Misalnya, seorang sosiolog membandingkan masyarakat Jawa dengan masyarakat Makassar. Dengan menemukan unsur-unsur tertentu yang sama dalam kedua masyarakat itu, maka disimpulkan bahwa kedua masyarakat mungkin pernah mengalami interaksi, bahkan asal-usul yang sama.

c. Studi kasus
Penelitian yang memusatkan perhatian pada fenomena (gejala) sosial yang nyata dalam masyarakat. Misalnya, di masyarakat terjadi suatu kasus (peristiwa) perkelahian antarpelajar. Hal ini dapat dikaji sebagai suatu kasus sosiologi. Dengan mengkaji faktor-faktor sosiologis yang menyebabkan peristiwa itu terjadi, maka sosiolog dapat menyumbangkan pemikirannya untuk menyelesaikan masalah itu.

d. Penelitian historis-komparatif
Merupakan gabungan antara penelitian historis dan penelitian komparatif. Tentunya, metode ini digunakan untuk mengkaji suatu objek yang membutuhkan dua pendekatan sekaligus agar persoalannya lebih efektif dipecahkan. Misalnya, pengkajian terhadap tidak berfungsinya lembaga legislatif semasa Orde Baru di Indonesia. Persoalan itu dapat dikaji dengan meneliti sejarah sistem pemerintahan di Indonesia sekaligus dengan membandingkan sistem itu dengan sistem yang diterapkan di negara lain.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah informasi hasil penelitian yang berupa angka-angka. Gejala-gejala yang diteliti diukur dengan skala, indeks (daftar), tabel atau formula- formula (rumus), dan kemudian diuji dengan rumus-rumus hitung statistik.

Sosiologi, lebih banyak menggunakan uji statistik dalam mengkaji objek penelitian. Data statistik sederhana, dapat Anda lihat pada hasil jajak pendapat (polling) seperti yang dilakukan oleh berbagai survei saat ini.

Misalnya, pada saat ini, banyak media massa yang menyajikan berbagai hasil jajak pendapat mengenai sikap masyarakat terhadap permasalahan sosial di sekitar mereka. Data yang terkumpul melalui angket atau melalui responden, biasanya diolah dengan rumus statistik sederhana, yaitu menentukan jumlah dan persentase.

Terkadang metode kuantitatif menggunakan uji statistik secara lebih rumit. Misalnya, suatu penelitian yang membandingkan dua sampel atau lebih. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara sampel-sampel itu, digunakan rumus korelasi. Untuk mendalami ini semua, disarankan kepada Anda agar mempelajari berbagai buku mengenai metodologi penelitian.

Identifikasi data sosiologis mengenai fenomena sosial di suatu daerah, sebaiknya selalu berupaya melakukan observasi mengenai keadaan masyarakat, agar hasil kajian tidak ketinggalan zaman.

Sebagai bentuk penelitian sosiologi sederhana, kita dapat memulai dengan mengamati kejadian di sekitar dan menganalisisnya dengan kajian sosiologi.

Misalnya, peran dan fungsi Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di sekolah Anda. Anda dapat mengamati sepak terjang para pengurus OSIS dengan mewawancarai mereka, mencatat kegiatan-kegiatannya, dan menyebarkan angket kepada para siswa untuk menanyakan manfaat OSIS bagi mereka.

Semua informasi yang diperoleh adalah data sosiologis, dan Anda dapat mengambil kesimpulan tertentu berdasarkan penelitian sederhana itu. Sebuah observasi yang dilakukan dengan metode yang tepat akan dapat mengungkapkan keadaan yang sebenarnya.