.link-list { font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; border: 1px solid #ccc; border-radius: 5px; background-color: #fff; padding: 10px; margin: 20px; } .link-list ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } .link-list li { margin-bottom: 10px; } .link-list a { text-decoration: none; color: #148199; transition: all 0.3s ease; } .link-list a:hover { color: #c0392b; }
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Gender Antara Pria dan Wanita

Gender adalah pembedaan manusia menurut jenis kelaminnya.
Secara umum, manusia dikelompokkan menjadi dua jenis kelamin, pria dan wanita, walaupun ada pengecualian bagi orang-orang yang dianggap memiliki penyimpangan seksualitas (homoseksual dan lesbian).

Secara biologis, pria dan wanita memiliki perbedaan ciri-ciri fisik. Pria memiliki kekuatan fisik yang melebihi wanita, sedangkan wanita memiliki kemampuan untuk mengandung dan melahirkan anak.

Para ahli sosiologi telah meneliti pembagian peran sosial pria dan wanita, dan menyimpulkan bahwa perbedaan itu hanya merupakan hasil sosialisasi, bukan pembawaan.

Semua pekerjaan yang dapat dilakukan pria umumnya dapat pula dilakukan wanita, begitu juga sebaliknya.

1. Dalam masyarakat tradisional

Wanita dipandang sebagai manusia yang lemah. Mereka mengalami diskriminasi karena dianggap tidak mampu melalukan pekerjaan yang mengandalkan kekuatan otot.

2. Dalam masyarakat modern

Mulai muncul gerakan emansipasi wanita untuk menuntut persamaan hak dan kesetaraan peran dalam masyarakat. Wanita tidak mau lagi dianggap hanya mampu melahirkan dan merawat anak, mengurus rumah tangga, dan tidak boleh berkarier di luar rumah.

Pada saat ini, gerakan emansipasi masih belum mampu menghilangkan pembedaan kelompok pria dan wanita.

Cita-cita untuk menciptakan masyarakat androgini kelihatannya sulit terwujud.

Androgini adalah suatu masyarakat yang orang-orangnya memiliki dua kepribadian sekaligus, sebagai pria dan sekaligus sebagai wanita.

Karakter pria yang agresif, bebas, percaya diri, dan penuh ambisi dalam karier harus dimiliki pula oleh wanita.

Sementara itu, karakter wanita yang lembut, perasa, tergantung pada orang lain, dan suka mengalah harus pula dimiliki oleh kaum pria.

Keinginan seperti itu sulit terwujud, sehingga perbedaan antara kaum pria dan wanita akan selalu mewarnai struktur sosial suatu masyarakat.
close