.link-list { font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; border: 1px solid #ccc; border-radius: 5px; background-color: #fff; padding: 10px; margin: 20px; } .link-list ul { list-style: none; margin: 0; padding: 0; } .link-list li { margin-bottom: 10px; } .link-list a { text-decoration: none; color: #148199; transition: all 0.3s ease; } .link-list a:hover { color: #c0392b; }
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa itu Ontologi Sejarah?

Apa itu Ontologi Sejarah? 

Sejarah secara singkat dapat dikatan menceritakan problematika masyarakat, manusia, dan segala aktivitasnya. Kisah itu ditujukan mengenai perubahan- perubahan yang terjadi karena kodrat masyarakat itu seperti masa kebiadaban, masa saling membantu terus ke masa persatuan golongan, kisah revolusi, pemberontakan yang timbul antara bangsa dengan bangsa dan kisah kerajaan-kerajaan dan negara- negara yang timbul karena revolusi dan pemberontakan itu, serta menceritakan perkembangan manusia dari awal hingga akhir, dan meliputi kompleks permasalahannya (Kuntowijoyo, 1995: 21).

Jadi usaha untuk menghadirkan masa lalu dalam sejarah dilakukan secara ilmiah dan lengkap meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kefahaman tentang apa yang berlaku. 

Sebagai usaha susulan dalam memahami masa lalu, sejarah dalam erti kata lain digunakan untuk mengetahui masa lampau berdasarkan fakta-fakta dan bukti- bukti yang sahih bagi membolehkan manusia memperkayakan pengetahuan supaya waktu sekarang dan akan datang menjadi lebih cerah. 

Dengan itu akan timbul sikap waspada (awareness) dalam diri semua kelompok masyarakat kerana melalui pembelajaran Sejarah, ia dapat membentuk sikap tersebut terhadap permasalahan yang dihadapi agar peristiwa-peristiwa yang berlaku pada masa lampau dapat dijadikan pengajaran yang berguna. 

Pengertian Sejarah boleh dilihat dari tiga dimensi iaitu epistomologi (kata akar), metodologi (kaedah sesuatu sejarah itu dipaparkan) dan filsafat atau pemikiran peristiwa lalu yang dianalisa secara teliti untuk menentukan sama ada ia benar atau tidak (Ankersmith, 1987).

Melihat pengertian di atas sejarah adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang pernah terjadi pada masa lampau. Pertanyaanya apakah semua masa lalu bisa dikaji oleh sejarah? 

Para sejarawan dan orang yang mempelajari sejarah menggunakan masa lalu sebagai tema kajian utama. Mereka hidup di masa kini dan berjarak dengan masa lalu. 

Hal ini membawa kita kepada hakikat (ontologi) sejarah yang pertama bahwa masa lalu itu berjarak dengan masa kini, sehingga “komunikasi” dengannya hanya dimungkinkan melalui benda-benda peninggalan yang tersisa dari masa itu (Moh.Ali,1995:19)

Hakikat sejarah yang kedua adalah keterbatasan memori manusia untuk mengingat semua hal di masa lalu. Maka, hanya yang diingatlah yang akan diwariskan kepada generasi selanjutnya. 

Ini berarti sejak awal kajian sejarah bagiamanpun lengkapnya data, tetap bersifat subyektif karena mengandalkan intuisi sejarawan yang hendak menuliskan masa lalu tersebut. 

Hakikat Sejarah yangg ketiga adalah kehidupan sejarawan di masa kini padahal yang akan dituliskan adalah kejadian di masa lalu. Maka tulisan sejarah ditulis berdasarkan kepentingan untuk masa kini dan masa depan. Maka, tidak ada tulisan sejarah yang netral tapi tafsirannya diserahkan kepada pembaca karya tersebut.


close