Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengembangan Bahan Ajar M5 KB3

Modul 5 KB 3 Pengembangan Bahan Ajar - Abad-21, yang merupakan abad pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi komunikasi dan informasi, sangat memungkinkan bagi para siswa, sebagai subjek belajar, dapat belajar apa saja, kapan saja, dan di mana saja, baik yang sengaja dirancang maupun yang tinggal diambil manfaatnya.

Peran guru menjadi sedikit berubah. Guru menjadi bukan satu-satunya sumber belajar. Selain dirinya, guru dapat mengembangkan dan memanfaatkan beraneka sumber belajar untuk memfasilitasi belajar anak didiknya.

Dalam proses pembelajaran, di mana dalam belajar siswa dibatasi, “diikat”, atau dikontrol oleh tujuan-tujuan kurikuler dalam kurikulum, materi atau bahan yang dipelajari perlu dipilih dan disesuaikan dengan tujuan tersebut.

Pada saat inilah peran guru dan bahan ajar menjadi penting dan urgen untuk memfasilitasi belajar siswa baik di sekolah maupun ketika belajar di rumah atau di manapun dalam rangka mencapai tujuan-tujuan kurikuler yang telah ditetapkan.

Bahan ajar yang digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran, jika dirancang dan dikembangkan dengan cermat dan sesuai prosedur yang benar mengacu pada prinsip-prinsip pembelajaran dan prinsip desain pesan yang efektif bagi proses belajar siswa, akan sangat efektif dalam menunjang atau memfasilitasi proses belajar mereka. Dengan bahan ajar siswa dapat mengulang mempelajari materi kembali di rumah.

Mengembangkan bahan ajar merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru (Sadjati, dalam Tian Belawati, 2003). Kemampuan itu harus diwujudkan dalam upaya menyediakan berbagai bahan ajar yang dibutuhkan siswa dalam rangka mencapai kompetensi yang diharapkan.

Sebagai guru, sekaligus pengembang bahan ajar, guru merupakan orang yang paling bertanggungjawab dalam pengaturan penyampaiann informasi dan penataan lingkungan dalam proses penguasaan ilmu pengetahuan anak didik.

Dalam mengembangkan bahan ajar, apapun bentuk dan jenisnya, Anda perlu mengacu pada sumber acuan utama yaitu tujuan kurikulum yang harus dikuasai siswa. Selain itu, ketika mengembangkan bahan ajar Anda juga perlu mempertimbangkan karakteristik siswa agar bahan ajar dapat dipelajari dengan baik oleh siswa.

Agar dapat mengembangkan bahan ajar, mari kita pahami bersama terlebih dahulu pengertian, karakteristik dan jenis-jenis bahan ajar, baik tercetak maupun noncetak (offline-online), dan prosedur pengembangannya.

Definisi bahan ajar dapat kita temukan di berbagai literatur. Dalam kegiatan belajar ini disampaikan beberapa definisi yang lebih sesuai dengan maksud modul ini. Menurut Pannen (1995), bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya, bahan ajar menurut Heman D. Surjono (2013) bahan ajar adalah segala bentuk bahan (informasi, alat, dan teks) yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Depdikbud (2008:6) juga mendefinisikan bahan ajar sebagai segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Pengembangan Bahan Ajar M5 KB3

Surjono dan Depdikbud menambahkan bahwa bahan ajar itu bias tertulis dan tidak tertulis. Dengan demikian, mengacu pada definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, tertulis atau tidak tertulis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran atau kegiatan belajar-mengajar dalam upaya memfasilitasi belajar siswa mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.




Demikianlah informasi tentang Modul 5 KB 3 Pengembangan Bahan Ajar semoga bermanfaat.