Teori Belajar Behavioristik Modul 3 KB 1
Modul 3 KB 1 Teori Belajar Behavioristik - Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya. Sebagai contoh, siswa belum dapat berhitung perkalian. Walaupun ia sudah berusaha giat dan gurunya sudah mengajarkan dengan tekun, namun jika anak tersebut belum dapat mempraktekkan perhitungan perkalian, maka ia belum dianggap belajar. Karena ia belum dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagai hasil belajar.
Menurut teori behavioristik, apa yang terjadi di antara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respons. Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru (stimulus), dan apa saja yang dihasilkan siswa (respons), semuanya harus dapat diamati dan dapat diukur.
Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut. Faktor lain yang juga dianggap penting oleh aliran behaviotistik adalah faktor penguatan (reinforcement).
Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon. Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu juga bila penguatan dikurangi (negative reinforcement) responpun akan tetap dikuatkan.
Misalnya, ketika siswa diberi tugas oleh guru, ketika tugasnya ditambahkan maka ia akan semakin giat belajarnya. Maka penambahan tugas tersebut merupakan penguatan positif (positive reinforcement) dalam belajar.
Bila tugas-tugas dikurangi dan pengurangan ini justru meningkatkan aktivitas belajarnya, maka pengurangan tugas merupakan penguatan negatif (negative reinforcement) dalam belajar. Jadi penguatan merupakan suatu bentuk stimulus yang penting diberikan (ditambahkan) atau dihilangkan (dikurangi) untuk memungkinkan terjadinya respons.
Modul 3 KB 1 Teori Belajar Behavioristik Selengkapnya bisa download disini
Kumpulan modul lainnya:
M1 KB 1 Karakteristik Guru dan Siswa
M1 KB 2 Peran dan Manfaat Teknologi
M1 KB 3 Merancang dan Menilai
M2 KB 1 Kompetensi Guru
M2 KB 2 Strategi Profesi
M3 KB 1 Teori Behavioristik
M3 KB 2 Teori Kognitif
M3 KB 3 Teori Konstruktivistik
M3 KB 4 Teori Humanistik
M4 KB 1 Karakteristik Umum
M4 KB 2 Kemampuan Awal
M4 KB 3 Gaya Belajar
M5 KB 1 Model Pembelajaran
M5 KB 2 Media Pembelajaran
M5 KB 3 Pengembangan Bahan Ajar
M5 KB 4 Perencanaan Pembelajaran
M6 KB 1 Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes, dan Evaluasi
M6 KB 2 Penilaian Otentik (Authentic Assessment)
M6 KB 3 Menulis Tes Hasil Belajar
M6 KB 4 Menelaah Tes Hasil Belajar
Demikianlah informasi tentang Modul 3 KB 1 Teori Belajar Behavioristik semoga bermanfaat.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya. Sebagai contoh, siswa belum dapat berhitung perkalian. Walaupun ia sudah berusaha giat dan gurunya sudah mengajarkan dengan tekun, namun jika anak tersebut belum dapat mempraktekkan perhitungan perkalian, maka ia belum dianggap belajar. Karena ia belum dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagai hasil belajar.
Menurut teori behavioristik, apa yang terjadi di antara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respons. Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru (stimulus), dan apa saja yang dihasilkan siswa (respons), semuanya harus dapat diamati dan dapat diukur.
Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut. Faktor lain yang juga dianggap penting oleh aliran behaviotistik adalah faktor penguatan (reinforcement).
Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon. Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu juga bila penguatan dikurangi (negative reinforcement) responpun akan tetap dikuatkan.
Misalnya, ketika siswa diberi tugas oleh guru, ketika tugasnya ditambahkan maka ia akan semakin giat belajarnya. Maka penambahan tugas tersebut merupakan penguatan positif (positive reinforcement) dalam belajar.
Modul 3 KB 1 Teori Belajar Behavioristik Selengkapnya bisa download disini
Kumpulan modul lainnya:
M1 KB 1 Karakteristik Guru dan Siswa
M1 KB 2 Peran dan Manfaat Teknologi
M1 KB 3 Merancang dan Menilai
M2 KB 1 Kompetensi Guru
M2 KB 2 Strategi Profesi
M3 KB 1 Teori Behavioristik
M3 KB 2 Teori Kognitif
M3 KB 3 Teori Konstruktivistik
M3 KB 4 Teori Humanistik
M4 KB 1 Karakteristik Umum
M4 KB 2 Kemampuan Awal
M4 KB 3 Gaya Belajar
M5 KB 1 Model Pembelajaran
M5 KB 2 Media Pembelajaran
M5 KB 3 Pengembangan Bahan Ajar
M5 KB 4 Perencanaan Pembelajaran
M6 KB 1 Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes, dan Evaluasi
M6 KB 2 Penilaian Otentik (Authentic Assessment)
M6 KB 3 Menulis Tes Hasil Belajar
M6 KB 4 Menelaah Tes Hasil Belajar
Demikianlah informasi tentang Modul 3 KB 1 Teori Belajar Behavioristik semoga bermanfaat.